Jumat, 22 September 2017

KOMUNIKASI BISNIS



1. Unsur-unsur dalam komunikasi bisnis

      Dalam komunikasi bisnis terdapat enam (6) unsur pokok, yakni sebagai berikut:
a.       Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.
b.      Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni komunikator dan komunikan.
c.       Gagasan, opini, informasi, dan instruksi, merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
d.      Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka. Menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan.
e.       Menggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
f.       Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.

2. Pola komunikasi bisnis

    Secara umum, pola komunikasi dapat dibedakan menjadi saluran komunikasi formal dan saluran komunikasi non formal;
a. Saluran Komunikasi Formal
Dalam struktur organisasi, garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak berbagai macam posisi atau kedudukan masing-masing sesuai dengan batas tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses penyampaian informasi dari manajer kepada bawahan, pola transformasi informasinya dapat berbentuk 3 pola yaitu:
  1. Komunikasi dari atas ke bawah
Komunikasi dari atas ke bawah (top-down)merupakan jalur komunikasi yang berasal dari atas (manajer) ke bawah (karyawan) merupakan penyampaian pesan yang dapat berbentuk perintah, instruksi, maupun prosedur untuk dijalankan para bawahan dengan sebaik-baiknya. Menurut Katz dan Kahn, komunikasi ke bawah mempunyai 5 tujuan pokok yaitu:
·         Memberikan pengarahan atau instruksi kerja tertentu,
·         Memberikan informasi kenapa pekerjaan itu harus dilaksanakan,
·         Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional,
·         Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan,
·         Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.

  1. Komunikasi dari bawah ke atas
Atau disebut buttom-up communicatin berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah (karyawan) menuju ke atas (manajer). Pesan mula-mula berasal dari para karyawan yang selanjutnya disampaikan ke jalur yang lebih tinggi.
  1. Komunikasi Horizontal
Atau horizontal communication atau sering disebut komunikasi lateral (lateral communication) adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi, dan memberikan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar.
  1. Komunikasi Diagonal
Atau diagonal communication melibatkan komunikasi antara dua tingkat (level) organisasi yang berbeda. Contohnya adalah komunikasi formal antara manager pemasaran dengan bagian pabrik, antara manager produksi dengan bagian promosi, antara manager produksi dengan bagian akuntansi dan lain sebagainya.
b. Saluran Komunikasi Informal
Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu organisasi, tanpa mempedulikan jenjang hierarki, pangkat, dan kedudukan atau jabatan, dapat berkomunikasi secara luas. Meskipun hal-hal yang mereka perbincangkan biasanya bersifat umum, seperti mengobrol tentang humor yang baru di dengar, keluarga, anak-anak, dunia olahraga, musik, acara film, dan sinetron tv, dan kadang kala mereka juga membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan situasi kerja yang ada dalam organisasinya.

3. Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dalam pengambilan komunikasi bisnis
  • Pemanfaatan TIK di Sektor Bisnis.
Bagi dunia bisnis, jejaring telekomunikasi awalnya digunakan seperti halnya jejaring listrik, distribusi air, dan jejaring utilitas lain. Ini merupakan sumber yang penting, tetapi dulu perusahaan memiliki pengaruh yang kecil. Perusahaan-perusahaan memiliki pilihan yang terbatas atas layanan yang diperoleh dari penyediaan layanan yang dikelola secara monopoli. Hari ini, para pengguna korporat meletakkan bersama keseluruhan jejaring di bawah kontrol mereka, memotong-pintas jejaring publik sebagian atau seenuhnya. Deregulation dan teknologi digital baru telah mengizinkan perusahaan untuk secara sadar merancang dan mengoperasikan jejaring telekomunikasi internal dan privat untuk meningkatkan posisi kompetitif mereka. Apa yang dulunya merupakan biaya untuk menjalankan bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif.
Layanan TIK sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomik, mulai dari pertambangan dan pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan kepariwisataan. Jejaring privat ini hadir di semua industri global, di mana perusahaan multinasional menjadi perusahaan jejaring. Para pengguna bisnis berskala besar memiliki kebutuhan akan sistem yang cost-effective, leluasa, aman, automated, terpadu dan terandalkan. Jika para penyedia layanan lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dengan biaya yang masuk akal, perusahaan-perusahaan besar memiliki pilihan untuk mengembangkan sendiri jejaring privat.
Perusahaan multinasional telah dapat mengkoordinasikan produksi dan marketing dengan sistem komunikasi berbasis satelit dengan kapabilitas video-conferencing, untuk tujuan mengkoordinasikan pengembangan produk dan disain manufaktur.
Perusahaan-perusahaan kecil lebih terbatas kemampuannya untuk mengembangkan jejaring TIK sendiri ataupun untuk menyewa, karena besarnya biaya. Ini menjadi pilihan yang ekonomik hanya jika organisasi tersebut cukup besar untuk menimbulkan cukup trafik untuk menghasilkan penghematan. Oleh karena ini, perusahaan-perusahaan global merupakan pihak-pihak yang pertama yang mengadopsi TIK baru. Sektor-sektor yang sangat bergantung pada TIK mencakup, antara lain perusahaan-perusahaan layanan finansial.
Pada ruang lingkup yang lebih luas, sebagai contoh pada lingkungan bisnis, kehadiran teknologi informasi mulai disadari dapat menghadirkan berbagai solusi yang dapat membantu proses bisnis yang ada. Departemen TI pada sebuah perusahaan mulai dibangun dan secara konstan diminta untuk mengembangkan suatu layanan, mengembangkan suatu sistem, dan mengoptimalkan efesiensi bisnis berbasis teknologi informasi.  

4. Peranan dalam komunikasi bisnis

·         Peran Teknologi Informasi dalam meningkatkan keunggulan Kompetitif 
Perusahaan di masa era informasi adalah masa transformasi yang revolusioner, Kinerja perusahaan tidak hanya dinilai dari sisi financial dan aktiva tetapi membahas segala aspek yang harus menyediakan cost leadership, diffrention, dan focus. Era informasi perusahaan lebih responsif untuk menjawab tantangan pasar, persiapan untuk menghadapi tantangan perusahaan saat ini banyak mulai memutuskan untuk outsourcing untuk memperbaiki kinerja perusahaan terkait dengan proses bisnis yang bukan merupakan core competence atau core business-nya. Diharapkan dengan menyerahkan pengelolaan proses tersebut ke tangan perusahaan lain sebagai mitra bisnis yang memiliki core business di bidang tersebut, terciptalah sebuah proses dengan kinerja optimal.
·         Komunikasi Bisnis dengan Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi 
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi.
Persaingan yang keras dalam dunia bisnis tentunya sangat membutuhkan suatu perusahaan yang dapat menangani akan hal itu diberbagai situasi yang menantang. Semua bisnis tentunya juga membutuhkan semua informasi yang sangat aktual, cepat dan dapat dipercaya, yang mana bisa semua permasalahan tersebut hanya bisa diselesaikan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi ( ICT ).
Pergerakan bisnis yang semakin cepat menuntut komunikasi (suara, data dan informasi) yang lebih lebih cepat guna mempertahankan pelanggan, pemasok, dan, bahkan, dalam menghadapi persaingan.

5. Pemanfaatan teknologi informasi dalam komunikasi bisnis

       Dengan memanfaatkan teknologi informasi di bidang bisnis akan memberikan dampak positif yang besar untuk jalanya bisnis yang kita bangun. Berikut beberapa manfaat penting teknologi informasi dalam bidang bisnis:
a.         Munculnya peluang bisnis baru (E-business), dengan semakin majunya teknologi dan informasi akan mendorong beberapa orang untuk menciptakan beberapa peluang yang sangat menguntungkan dan sebagai modal bisnis yang sangat menguntungkan. Contohnya pemanfaatan kemajuan teknologi dan komunikasi adalah google. Di mana search engine google banyak digunakan untuk mencari sesuatu di internet dan perusahaan google akan mendapatkan banyak keuntungan.
b.        Mengurangi biaya produksi dan operasional, kemajuan teknologi dan informasi dapat membantu perusahaan dalam mengurangi biaya produksi sehingga perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang besar dengan mengeluarkan pengeluaran yang sedikit. dan mengurangi operasional sehingga perusahaan dapat menambah jumlah produksi di setiap barang produksinya.
c.         Mempermudah proses komunikasi dan monitoring setiap karyawan, mempermudah proses komunikasi dan monitoring setiap karyawan yang bekerja, sehingga karyawan tidak perlu repot-repot datang ke ruang rapat dan berkumpul bersama, dan bisa melakukan teleconference untuk saling berkomunikasi mengenai beberapa ide. Hal tersebut membuat rapat menjadi lebih praktis dan juga dapat mengawasi kinerja para karyawan.
d.        Akses informasi dan penyebaran informasi, mempublikasikan berita melalui internet dapat tersebar luas dengan cepat dibandingankan dengan enggunakan fax atau pos. Kita dapat menyebar luaskan informasi ke seluruh dunia dan dapat berinteraksi langsung melalui komputer.
e.         Komunikasi yang cepat, fasilitas yang ada di internet banyak membuktikan kecepatanya berkomunikasi dengan orang yang dituju, seperti E-mail yang telah banyak digunakan untuk mengirim dan menerima dokumen. Chat atau video conferencing juga mempercepat komunikasi.
Jadi peran perkembangan teknologi informasi pada saat ini tidak bisa dipisahkan dari dunia bisnis, karena perkembangan teknologi informasi dapat memberikan berbagai keuntungan dan kemudahan dalam menjalankan aktivitas bisnis. Namun selain memberikan manfaat dalam bidang bisnis, teknologi infromasi juga dapat disalah gunakan dalam hal yang kurang baik. Oleh karen itu, untuk pengunaannya harus digunakan secara bijak.


Sumber:

Senin, 29 Mei 2017

Perspektif Etika Bisnis dalam Ajaran Islam dan Barat dalam Etika Berprofesi

Tugas Softskill



PRINSIP –PRINSIP ETIKA PROFESI
Prinsip Tanggung Jawab ; Yaitu salah satu prinsip pokok bagi kaum profesional. Karena orang yang professional sudah dengan sendirinya berarti bertanggung jawab atas profesi yang dimilikinya
Prinsip Keadilan ; Yaitu prinsip yang menuntut orang yang professional agar dalam melaksanakan profesinya tidak akan merugikan hak dan kepentingan pihak tertentu, khususnya orang-orang yang dilayani dalam  kaitannya dengan profesi yang dimilikinya.
Prinsip Otonomi ; Yaitu prinsip yang dituntut oleh kalangan professional terhadap dunia luar agar mereka diberikan kebebasan sepenuhnya dalam menjalankan profesinya.

Prinsip Integritas Moral ; Yaitu prinsip yang berdasarkan pada hakekat dan ciri-ciri profesi di atas, terlihat jelas bahwa orang yang professional adalah juga orang yang mempunyai integritas pribadi atau moral yang tinggi.

Etika dalam Perpektif Islam
     Masyarakat Islam adalah masyarakat yang dinamis sebagai bagian dari peradaban. Dalam hal ini,
etika dengan agama berkaitan erat dengan manusia, tentang upaya pengaturan kehidupan dan
perilakunya. Jika barat meletakkan “Akal” sebagai dasar kebenarannya. Maka, Islam meletakkan “Al
Qur’an” sebagai dasar kebenaran.

5 Teori Etika Bisnis dalam Islam, meliputi :
Personal Libertarianism
     Dikembangkan oleh Robert Nozick, dimana perbuatan etikal diukur bukan dengan keadilan
distribusi kekayaan, namun dengan keadilan atau kesamaan kesempatan bagi semua terhadap
pilihan-pilihan yang ada (diketahui) untuk kemakmuran mereka.
Ethical Egoism
     Dalam teori ini, memaksimalisasi kepentingan individu dilakukan sesuai dengan keinginan
individu yang bersangkutan. 
Existentialism
   Tokoh yang mengembangkan teori ini adalah Jean-Paul Sartre. Menurutnya, standar perilaku tidak dapat dirasionalisasikan.
Relativism
     Teori ini berpendapat bahwa etika itu bersifat relatif, jawaban dari etika itu tergantung dari
situasinya. Dasar pemikiran teori ini adalah bahwa tidak ada kriteria universal untuk menentukan
perbuatan etis.
Teori Hak (right)
     Nilai dasar yang dianut dalam teori in adalah kebebasan. Perbuatan etis harus didasarkan pada hak individu terhadap kebebasan memilih.

Berikut ini ada 5 ketentuan umum etika berbisnis dalam Islam:
Kesatuan (Tauhid/Unity)
       Dalam hal ini adalah kesatuan sebagaimana terefleksikan dalam konsep tauhid yang memadukan keseluruhan aspek-aspek kehidupan muslim baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial menjadi keseluruhan yang homogen, serta mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh.
Keseimbangan (Equilibrium/Adil)
      Islam sangat mengajurkan untuk berbuat adil dalam berbisnis, dan melarang berbuat curang atau
berlaku dzalim
Kehendak Bebas (Free Will)
      Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis islam, tetapi kebebasan itu tidak
merugikan kepentingan kolektif.
Tanggung jawab (Responsibility)
     Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh manusia karena tidak
menuntut adanya pertanggungjawaban dan akuntabilitas.
Kebenaran: kebajikan dan kejujuran
     Kebenaran dalam konteks ini selain mengandung makna kebenaran lawan dari kesalahan,
mengandung pula dua unsur yaitu kebajikan dan kejujuran.

Berbagai teori etika Barat dapat dilihat dari sudut pandang Islam, sebagai berikut :
Teleologi Utilitarian dalam Islam 
  adalah hak individu dan kelompok adalah penting dan tanggungjawab adalah hak perseorangan.
Distributive Justice dalam Islam
  adalah Islam mengajarkan keadilan. Hak orang miskin berada pada harta orang kaya. Islam
mengakui kerja dan perbedaan kepemilikan kekayaan.
Deontologi dalam Islam
  adalah Niat baik tidak dapat mengubah yang haram menjadi halal. Walaupun tujuan, niat dan
asilnya baik, akan tetapi apabila caranya tidak baik, maka tetap tidak baik.
Eternal Law dalam Islam
  adalah Allah mewajibkan manusia untuk mempelajari dan membaca wahyu dan ciptaanNya.
Keduanya harus dilakukan dengan seimbang, Islam mewajibkan manusia aktif dalam kegiatan duniawi
yang berupa muamalah sebagai proses penyucian diri.
Relativisme dalam Islam
  adalah perbuatan manusia dan nilainya harus sesuai dengan tuntunan AlQur’an dan Hadis.
Teori Hak dalam Islam
  adalah menganjurkan kebebasan memilih sesuai kepercayaannya dan menganjurkan keseimbangan.
Kebebasan tanpa tanggungjawab tidak dapat diterima.  

Selasa, 25 April 2017

Jenis Pasar, Latar Belakang Monopoli, Etika Dalam Pasar Kompetitif

Pengertian Persaingan Sempurna, Monopoli dan Oligopoli

1.Pasar Persaingan Sempurna
Salah satu struktur pasar dalam konteks ilmu ekonomi adalah pasar persaingan sempurna. Dalam pasar initer dapat banyak penjual (produsen) yang menjual satu jenis produk tertentu yang homogen. 
Adapun ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut :
-Terdapat banyak penjual untuk barang yang sama.
Dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual (produsen). Pada umumnya produsen dalam pasar persaingan sempurna mempunyai ukuran yang relatif sama. Kondisi ini menyebabkan produksi dari setiap produsen jumlahnya relatif kecil dibandingkan dengan jumlah produksi dalam keseluruhan pasar (industri).
-Barang yang dijual bersifat homogen
Produsen dalam pasar persaingan sempurna memproduksi barang (output) yang sama sehingga konsumen tidak dapat membedakan antara barang satu denganbarang yang lainnya (homogen). Karena barang yang diproduksi bersifat homogen, maka antar barang mempunyai hubungan substitusi sempurna.
-Penjual tidak dapat mempengaruhi harga
Karena jumlah produsennya banyak, makaperan seorang produsen sangat kecil dalam pasar persaingan sempurna. Kondisi ini menyebabkan produsen tidak mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi harga pasar, dan hanya dapat menerima dan mengambil harga pasar yang berlaku. Harga pasar ditentukan oleh interaksi antara seluruh produsen dan seluruh konsumen di pasar.
-Informasi bersifat sempurna
Konsumen dalam pasar persaingan sempurna diasumsikan mempunyai informasi yang lengkap mengenai kondisi di pasar, termasuk harga yang berlaku di dalamnya. Oleh karena itu, produsen tidakdapat menjual barangnya dengan harga yang berbeda dengan produsen lain.
-Kemudahan bagi penjual untuk masuk dan keluar pasarKondisi yang menguntungkan di pasar persaingan sempurna meyebabkan produsen lain diluar pasar tertarik untuk masuk kedalam pasar. Hal ini mudah dilakukan produsen tersebut karena tidak ada hambatan untuk masuk. 
Demikian sebaliknya jika produsen didalam pasar persaingan sempurna mengalami kerugian akan dengan mudah untuk keluar dari pasar karena tidak ada hambatan juga untuk keluar.

2.Pasar Monopoli
Pasar monopoli merupakan struktur pasar yang berlawanan ciri-cirinya denganpasar persaingan sempurna. Di dalam pasar monopoli hanya terdapat 1 (satu) penjual (produsen) untuk suatu jenis barang tertentu. Barang yang dihasilkan tidak mempunyai barang pengganti (substitusi) yang sangat dekat. 

Pada umumnya produsen monopoli memperoleh laba melebihi normal karena adanya hambatan masuk ke dalam pasar.
Adapun ciri-ciri pasar monopoli adalah sebagai berikut :
-Hanya ada satu penjual (produsen)
Dalam pasar monopoli hanya terdapat satu penjual (produsen) untuk satu jenis barang tertentu. Artinya konsumen tidak dapat memperoleh barang tersebut dari produsen lain, karena barang yang diproduksi tidak terdapat hubungan substitusi yang sangat dekat dengan barang yang lain.

-Penjual dapat mempengaruhi harga pasar
Sebagai satu-satunya pelaku di dalam pasar monopoli, produsen tentunya dapat mempengaruhi atau menentukan harga barang yang dihasilkan dengan memperhatikan jumlah barang yang dihasilkan. Maka, kurva permintaan yang dihadapi produsen berlereng negatif.

-Terdapat hambatan untuk masuk pasar
Hambatan untuk masuk ke pasar monopoli merupakan ciri-ciri yang mutlak pada pasar monopoli, karena tanpa hambatan masuk jumlah produsen menjadi lebih dari satu. Hambatan untuk masuk dapat berupa hambatan teknis danhambatan hukum.
Terjadinya pasar monopoli disebabkan oleh 3 (tiga) faktor berikut ini:
-Produsen pada pasar monopoli mempunyai sumber daya yang unik dan tidak memiliki produsen lain.
-Produsen pada pasar monopoli dapat menikmati economies of scale.
-Produsen pada pasar monopoli diberi hak monopoli oleh pemerintah melalui undang-undang.

3.Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli merupakan pasar yangterdiri atas beberapa penjual (produsen) untuk satu jenis barang tertentu. 

Jika terdiri atas 2 (dua) produsen disebut duopoli:
a.Jenis-jenis oligopoli
- Oligopoli dengan diferensiasi produk, yaitu antar produsen menghasilkan outputyang berbeda.
- Oligopoli tanpa diferensiasi produk, yaituantar produsen menhasilkan output yang sama.

b.Penentuan harga dan output-
Tinggi rendahnya diferensiasi produk akan mempengaruhi perilaku produsen dalam menentukan output dan harganya.
-Semakin tinggi tingkat diferensiasinya berarti semakin rendah tingkat ketergantungannya terhadap perusahaan lain. Ini brarti kurva permintaannya tidak tergantung atau dipengaruhi perusahaan lain.
-Semakin rendah tingkat diferensiasinya berarti semakin tinggi tingkat ketergantungannya terhadap perusahaan lain. Ini brarti kurva permintaannya tergantung atau dipengaruhi perusahaan lain.

c.Keseimbangan pada pasar oligopoli akan dipengaruhi oleh 2 (dua) kemungkinan perilaku penjual:
-Setiap penjual tidak akan mengikuti tindakan penjual lainnya, dalam hal menentukan harga.
-Setiap penjual akan mengikuti tindakan penjual lainnya, khususnya dalam hal menurunkan harga yang ditunjukan ke dalam model kurva permintaan terpatah.

Monopoli dan Dimensi Etika Bisnis
  Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi. Semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Ciri utama pasar ini adalah adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak. Ciri lainnya adalah tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan dengan produk monopolis dan adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar.
Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Pasar monopoli harus memiliki etika dalam berbisnis yang baik kepada para pembeli untuk menjual barang tersebut dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat yang berekonomi rendah dan pengusaha pendatang baru diberikan kesempatan untuk masuk kedalam pasar.

Etika Di Dalam Pasar Kompetitif (Pasar Persaingan Sempurna)

Pasar Kompetitif terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Pada pasar kompetitif terdapat persaingan yang ketat karena setiap penjual dalam satu wilayah menjual barang dagangannya yang sifatnya homogen. Harga pada pasar persaingan sempurna relatif sama dengan para pesaing usaha lainnya. Konsumen tentu akan memilih produsen yang dinilai mampu memberikan kepuasan. 

Adapun hal yang menjadi faktor kepuasan itu adalah tingkat pelayanan dan fasilitas-fasilitas penunjang. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna:
1. Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
2. Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
3. Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
4. Jumlah penjual dan pembeli banyak
5. Posisi tawar konsumen kuat
6. Penjual bersifat pengambil harga
7. Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran. 

Ada dua etika yang harus di pegang oleh para pelaku pasar agar pasar selalu dalam kondisi ideal dan fairness, yaitu :
1. Adanya optimasi manfaat barang oleh pembeli dan penjual. Dapat diartikan sebagai pertemuan antara kebutuhan pembeli dengan penawaran barang oleh penjual. Bertemunya dua hal ini, menjadikan barang yang ditransaksikan membawa manfaat, dan menghilangkan kemubadziran dan kesia-siaan.
2. Pasar harus dalam kondisi ekuiblirium. Teori ekonomi mengenal ekuiblirium sebagai titik pertemuan antara demand dan supply. ekuiblirium diartikan sebagai titik pertemuan persamaan hak antara pembeli dan penjual. Hak yang seperti apa Hak pembeli untuk mendapatkan barang dan hak penjual untuk mendapatkan uang yang sepantasnya dari barang yang dijualnya. Dalam konteks hakini, kewajiban-kewajiban masing-masing pihak harus terpenuhi terlebih dahulu, kewajiban bagi penjual untuk membuat produk yang berkualitas dan bermanfaat dan bagi pembeli untuk membayar uang yang sepantasnya sebagai pengganti harga barang yang dibelinya. Etika-etika bisnis harus dipegang dan diaplikasikan secara nyata oleh pelaku pasar. Selain itu, setiap negara telah mempersiapkan SDM yang berkualitas yang siap berkompetisi. Mereka bisa menjalin kemitraan guna meningkatkan jumlah produksi dan memenuhi satu sama lain sehingga konsumen akan tertarik untuk mengkonsumsi produk tersebut. 

Kompetisi Pada Pasar Ekonomi Global 

Kompetisi global merupakan bertuk persaingan yang mengglobal, yang melibatkan beberapa Negara. Dalam persaingan itu, maka dibutuhkan trik dan strategi serta teknologi untuk bisa bersaing dengan Negara-negara lainnya. Disamping itu kekuatan modal dan stabilitas nasional memberikan pengaruh yang tinggi dalam persaingan itu. Dalam persaingan ini tentunya Negara-negara maju sangat berpotensi dalam dan berpeluang sangat besar untuk selalu bisaeksis dalam persaingan itu. Hal ini disebabkan karena :
-Teknologi yang dimiliki jauh lebih baik dari Negara-negara berkembang.-Kemampuan modal yang memadai dalam membiayai persaingan global sebagai wujud investasi mereka.
-Memiliki masyarakat yang berbudaya ilmiah atau IPTEK.Alasan-alasan di atas cenderung akan melemahkan Negara-negara yang sedang berkembang dimana dari sisi teknologi, modal dan pengetahuan jauh lebih rendah. Bali sendiri kalau kita lihat masih berada diposisi yang sulit, dimana perekonomian Bali masih didominasi olehorang-orang asing, misalnya hotel-hotel besar, dan juga perusahaan-perusahaan besar lainnya. Kompetisi global juga menyebabkan menyempitnya lapangan pekerjaan, terutama masyarakat lokal, karena kebanyakan pekerjaan dilakukan oleh teknologi, dan Negara-negara maju menjadi pemasok kebutuhan-kebutuhan, sehingga kita cuma bisa menikmati hasil yang sudah disuguhkan secara cantik yang sebenarnya merupakan ancaman yang sangat besar bagi bangsa kita. Dilain sisi, lahan pertanian juga akan semakin menyempit.

REFERENSI: Danang sunyoto. Dasar-dasar manajemen pemasaran, cet.1- yogyakarta: caps, 2012