TUGAS EKONOMI KOPERASI
NAMA KELOMPOK : -
Adela Ferawati
-
Akhla Rusdiana
-
Sri Devi Anjarsari
-
Shahru Nur Fadilah
-
Windy Putri
-
Osvaldo Reynaldi
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
JAKARTA
2016
BAB
XVII
v Struktur Organisasi Koperasi
Struktur
organisasi koperasi dibagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut :
1. Segi
intern organisasi koperasi adalah organisasi yang ada di dalam
setiap tubuh koperasi baik didalam koperasi primer, pusat, gabungan, maupun
koperasi induk.
·
Struktur Intern organisasi koperasi
terdiri dari 3 unsur :
a.
unsur alat-alat perlengkapan organisasi
b.
unsur dewan penasehat
c.
unsur pelaksanaan
2. Segi
ekstren organisasi koperasi adalah organisasi yang berhubungan dengan
tingkat-tingkat koperasi
itu sendiri.
·
Struktur ekstren organisasi koperasi
Menurut
UU No.12 tahun 1967 tentang unsur-unsur perkoperasian.
yaitu
:
a.
koperasi primer
b.
koperasi pusat
c.
koperasi gabungan
d.
koperasi induk
v DAERAH
KERJA KOPERASI
Menetapkan daerah kerja
untuk sesuatu Koperasi (Koperasi Primer dan tingkat organisasiatasannya)
merupakan suatu kebijaksanaan yang erat hubungannya untuk memungkinkan Koperasi
yang bersangkutan menjelma menjadi suatu kesatuan ekonomi yang efisien dan
efektif.
Contoh : jika kita menertapkan daerah kerja
dari satu Koperasi pertanian karet berdasarkan batas-batas daerah suatu
kecamatan, padahal kebun-kebun karet tidak cukup luas di daerah kecamatan itu,
maka Koperasi itu tidak akan berkembang baik karena jumlah karet tidak cukup
banyak untuk dikumpulkan untuk satu Koperasi Maka oleh karenanya ada
pertimbangan pertimbangan yang perlu dijadikan ukuran atau criteria untuk
menetapkan luasnya daerah kerja suatu Koperasi, yaitu :
·
Jumlah
anggota dan calon anggota potensil lainnya yang akan dilayani oleh Koperasi berdasarkan
kebutuhan yang dirasakan oleh mereka ini.
·
Keserasian
areal pertanian yang menghasilkan dan atua lokasi pemasaran yang tepat.
·
Jumlah
(volume) produksi atau jasa yang akan ditangani oleh Koperasi yang cukup
besarsehingga dimujngkinkan terlaksananya transaksi-transaksi ekonomi dan pula
dapatmembeayai para pelaksana usaha dalam Koperasi yang cakap dan memenuhi
syarat sertadapat melayani anggota dengan baik.
Dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa ukuran daerah kerja Koperasi harus memberikan kemanfaatan ekonomis yang
maksimal kepada anggota-anggotanya. Dengan telah adanya kemajuan dalam bidang lalu-lintas, hubungan
telekomunikasi, yang memungkinkan
para anggota mengadakan kontak-kontak perorangan, dan pula pengurus dapat
menhubungi para anggota dengan cepat dan efektif, maka Koperasi Primer semakin
memilih daerah kerja yang lebih luas serta sanggup memiliki peralatan untuk
menangani transaksi yang besar-besar, Yang menguntungkan lagi ialah dengan
perputaran yang lebih besar itu dapat relatip menekan biaya yang akhirnya
menguntungkan para anggota.
v PENGINTEGRASIAN
DALAM STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI.
Perkembangan di
dunia perdagangan menyebabkan timbulnya kecenderungan dikalangan
Koperasi-Koperasi Primer untuk menyatukan diri ke dalam Koperasi yang lebih besar,
sehingga menjadi lebih kuat, atau penyatuan diantyara Koperasi Primer dalam
Koperasi tingkat atasan. Dapat disebut terjadinya merger (amalgamasi) atau
fungsi diantara Koperasi sejenis dan penyederhanaan tingkat organisasi,
sehingga yang 4 tingkat menjadi dua atau tiga tingkat saja. Dalam hal
amalgamasi atau fungsi diantara Koperasi-Koperasi Primer yang kecil maka
Koperasi Primer menjadi lebih besar dan kuat, dan dengan penyederhanaan tingkat
menjadi kurang dari empat akan makin dekat pulalah antara anggota perorangan
dan pimpinan tingkat nasional, dan hal demikian menambah efisien manajemen.
Alasan-alasan yang menyebabkan adanya
pengintregrasian tersebut antara lain ialah sebagai
berikut :
·
Usaha
kecil-kecilan dalam dunia perdagangan sebagai banyak dilakukan oleh
Koperasi-Koperasi Primer selama ini, ternyata tidak mempunyai hak hidup yang
mantap dan selain itu juga tidak efisien,
·
Koperasi
kecil sulit dapat menarik para pelaksana usaha yang cakap (ahli),
·
Keadaan
dunia dagang modern menuntut tersedianya suatu organisasi yang lengkap dan
menyeluruh (serba ada), dan bukan lagi berdasarkan unit-unit kecil yang berdiri
sendiri.
·
Karena
berbagai alas an, maka tingkat-tingkat organisasi secara federatip tidak menghasilkan
kesatuan bertindak yang kuat.
maka
jumlah Koperasi akanberkurang, walaupun jumlah anggota Koperasi bertambah.
Gambar dibawah ini dapat menggambarkan hal-hal dimaksud itu, mengenai Koperasi
Konsumsi di Eropa.
Negeri
|
Anggota Koperasi
|
Jumlah Koperasi
|
||||
1953
|
1963
|
Naik%
|
1953
|
1963
|
Naik%
|
|
Australia
|
321.147
|
427.252
|
32
|
85
|
63
|
-26
|
Bulgaria
|
1.250.000
|
1.914.943
|
53
|
3.500
|
1.310
|
-63
|
Cekoslowakia
|
1.595.452
|
1.715.044
|
8
|
5973
|
103
|
-8
|
Denmark
|
473.700
|
615.800
|
30
|
1.962
|
1.895
|
-8
|
Jerman Barat
|
1.981.016
|
2.556.321
|
34
|
314
|
239
|
-24
|
Inggris
|
1.234.718
|
13.203.306
|
17
|
966
|
756
|
-22
|
Belanda
|
339.039
|
380.040
|
12
|
283
|
79
|
-72
|
Swedia
|
1.049.288
|
1.271.000
|
21
|
720
|
400
|
-42
|
Sumber
: International Cooperative Alliance, 23rd Congress.
Dari sejumlah 26 Negeri yang diteliti oleh
Panitia terdapat kesimpulan sebagai berikut :
·
Keanggotaan
menaik dari 72.770.145 (1953) orang menjadi 97.606.641 orang (1965).
·
Jumlah
Koperasi turun 67.104 (1953) buah menjadi 46.972 buah (1965), atau berkurang dengan
30%.Jumlah Koperasi belum lagi menggambarkan jumlah toko tempat berbelanja.
Jumlah rata-rata toko setiap perkumpulan
Koperasi adalah sebagai berikut :
- Cekoslowakia - 255 buah
- Austria - 26 buah
- Inggris - 39 buah
- Jerman - 27 buah
- Belanda - 25 buah
PERTANYAAN-PERTANYAAN
1.
Struktur
organisasi Koperasi dapat dilihat dari dua segi. Sebutkan dan uraikan dalam garis besar dua segi
tersebut !
Jawab:
a. Segi
Intern Organisasi Koperasi
Intern
Organisasi Koperasi ialah organisasi yang ada di dalam setiap tubuh Koperasi,
baik di dalam Koperasi Primer, Koperasi Primer, Koperasi Pusat, Koperasi Gabungan
maupun Koperasi Induk.
a.
Segi ekstern Organisasi Koperasi
Ekstern
Organisasi Koperasi ialah organisasi yang berhubungan dengan tingkat-tingkat Koperasi
itu, yaitu hubungan antara Koperasi Primer, Koperasi Pusat, Koperasi Gabungan dan
Koperasi Induk.
2.
Apakah
sebabnya dalam hubungan pembagian tugas antara tingka terganisasi, Koperasi –
Koperasi tingkat atas juga disebut “OrganisasiPembantu” ?
Jawab:
Ø Pada
dasarnya organisasi tingkat atas itu hanya melakukan kegiatan usaha yang tidak dapat
dilakukan oleh organisasi bawahan secara sendiri-sendiri. Dasar ini pula yang
mencerminkan ciri organisasi tingkat atas sebagai “organisasi pembantu”.
3.
Apakah
alas an untuk tidak selalu mendasarkan luas daerah kerja Koperasi itu pada batas-batas
daerah administrasi Pemerintah ?
Jawab
:
Karena jika kita menertapkan daerah kerja darisatu Koperasi
pertanian karet berdasarkan batas-batas daerah suatu kecamatan, padahal kebun-kebun
karet tidak cukup luas di daerah kecamatan itu, maka Koperasi itu tidakakan berkembang
baik karena jumlah karet tidak cukup banyak untuk dikumpulkan untuk satu Koperasi
Maka oleh karenanya ada pertimbangan pertimbangan
Pertimbangan apakah yang layaknya menjadi
kriteria/ukuran ?
Jawab
:
Yang perlu dijadikan ukuran atau criteria untuk menetapkan
luasnya daerah kerja
Suatu
Koperasi, yaitu :
a.
Jumlah anggota dan calon anggota potensil lainnya yang akan dilayani oleh Koperasi
berdasarkan kebutuhan yang dirasakanolehmerekaini.
b.
Keserasian areal pertanian yang menghasilkan dan atua lokasi pemasaran yang
tepat.
c.
Jumlah (volume) produksi atau jasa yang akan ditangani oleh Koperasi yang cukup
besar
sehingga dimungkinkan terlaksananya transaksi – transaksi
ekonomi dan pula dapat membiayai para pelaksana usaha dalam Koperasi yang cukup
dan memenuhi syarat serta dapat melayani anggota dengan baik.
4.
Terangkan,
bahwa bertambahnya jumlah anggota Koperasi tidak selalu berarti
Bertambahnya jumlah Koperasi itu ?
Jawab
:
Jumlah Koperasi akan berkurang, walaupun jumlah anggota
Koperasi bertambah. Gambar dibawah ini dapat menggambarkan hal-hal dimaksud itu,
mengenai Koperasi Konsumsi di Eropa.
Dari
sejumlah 26 Negeri yang diteliti oleh Panitia terdapat kesimpulan sebagai berikut
:
-
Ke anggotaan menaik dari 72.770.145 (1953) orang menjadi 97.606.641 orang
(1965).
-
Jumlah Koperasiturun 67.104 (1953) buah menjadi 46.972 buah (1965), atau berkurang
dengan
30%.
Jumlah
Koperasi belum lagi menggambarkan jumlah toko tempat berbelanja.
Jumlah
rata-rata toko tiap perkumpulan Koperasi adalah sebagai berikut :
-
Cekoslowakia - 255 buah
-
Austria - 26 buah
-
Inggris - 39 buah
-
Jerman - 27 buah
-
Belanda - 25 buah
5.
Apakah
makna amalgasi Koperasi – Koperasi sejenis dan penyederhanaan tingkat – tingka torganisasi ?
Jawab:
Terjadinya merger (amal gamasi) atau fungsi diantara
Koperasi sejenis dan penyederhanaan tingka torganisasi, sehingga yang 4 tingkat
menjadi dua atau tiga tingkat saja. Dalam hal amal gamasi atau fungsi diantara Koperasi
- Koperasi Primer yang kecil maka Koperasi Primer menjadi lebih besar dan kuat,
dan dengan penyederhanaan tingkat menjadi kurang dari empat akan makin dekat pula
lahan tara anggota perorangan dan pimpinan tingkat nasional, dan hal demikian menambah
efisien manajemen.

