Dulu... Aku pernah jadi wanita paling bahagia, pernah jadi wanita paling beruntung. Namun itu dulu..Dulu disaat semua hari-hariku masih dihiasi oleh kamu. Disaat kamu masih jadi penyebab senyum dan semangatku setiap harinya. Menjadi pemasok energiku... Namun sekarang, aku adalah wanita paling lemah. Lemah karna berkali-kali dibodohi sama perasaan ini.
Saat disampingmu, aku selalu berfikir bahwa kamu akan jadi penyebab kebahagiaanku. Senyummu, selalu menguatkan aku dari semua cobaan yang silih datang. Rangkul tanganmu, membuat aku merasa sangat terjaga oleh segala keadaan yang akan terjadi, terjaga dari segala rasa takut yang kadang menghapiri. Jemari yang selalu menggenggam tanganku, membuat aku merasa bahwa aku adalah orang paling bahagia yang pernah tercipta. Membuat aku merasakan apa arti nyaman sesungguhnya. Namun, mungkin semua itu memang hanya khayalan. Khayalan yang pernah aku yakini akan menjadi nyata. Apa aku mengkhayal terlalu tinggi? Atau memang kamulah yang ingin merubah diri? Entahlah, hanya kamu dan tuhan yang tau itu.
Aku masih disini. Masih sibuk mencari cara bagaimana melupakanmu. Mencari cara bagaimana menghilangkan rasa perih yang semakin terus besar disaat melihatmu dengannya.
Namun terkadang, rasa lelah terus menghadang didepan. Mematahkan semangat yang sempat tercipta. Merubah segala keadaan yang dengan susah payah dibangun.
Sebodoh inikah aku? Yang masih merasa bahwa senyum yang kau simpulkan adalah milikku. Bahwa perhatian yang kau tunjukkan hanya untukku. Walau sesungguhnya semua khayalan konyol itu tak pernah memunculkan setitik kenyataan indah.
Minggu, 19 Januari 2014
Rasa perih yg tiada hilang.
Langganan:
Komentar (Atom)